Hai, teman-teman! Kali ini saya berkesempatan untuk melakukan tapak tilas (duh
bahasamu, Kak!), mengenang jasa Badan Ekonomi Kreatif alias BEKRAF untuk
kemajuan karier saya pribadi dan kemajuan tempat kerja saya yang terdahulu
*uhuk*.
For your information, BEKRAF telah bergabung dengan Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia dengan nama baru (dan juga tampilan lebih fresh) yakni
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Menteri terpilih
memimpin kementerian ini adalah CEO NET TV, Wishnutama Kusubandio dan Wakil
Menterinya, Direktur MNC Group, Angela Tanoesodibjo.
Karenanya di postingan saya kali ini, saya akan mengenang bulan
November 2018 dimana terdapat 3 kegiatan terbesar di bidang ekonomi kreatif
yang saya hadiri sebagai peserta, ketiganya dapat hadir di Surabaya karena
BEKRAF. Beberapa kegiatan saya ikuti dengan rebutan daftar di website kegiatan
tersebut, dan satunya adalah undangan dari penyelenggara yang disebarkan
terbatas untuk kalangan industri. Yuk, mari kita cek!
Paling pertama ada, Facebook Laju Digital yang
diselenggarakan oleh Facebook pada tanggal 8-9 November 2018 di Vasa Hotel.
Facebook Laju Digital merupakan kegiatan workshop dan pengenalan fitur
yang ada pada produk Facebook selama dua hari untuk digital influencer,
pelaku bisnis UMKM, dan social media manager untuk institusi publik dan
komunitas sosial. Kegiatan ini dilakukan Facebook untuk mendorong Indonesia
bergerak menjadi lebih baik dalam perkembangan digital dan mendekatkan
masyarakat Indonesia dengan karyawan Facebook yang berasal dari Indonesia dan
berkantor di Singapura. Facebook Laju Digital sendiri adalah awal untuk memulai
belajar mengenai social media marketing dan movement di Facebook
Blueprint. Eits, apa lagi ini?
Facebook Blueprint merupakan kursus online
gratis mandiri yang bisa kita lakukan di waktu luang kita karena bisa
dikerjakan sekitaran 15 menit atau kurang mengenai produk Facebook. Apa saja
sih produk Facebook?
Selain Facebook, terdapat Instagram dan juga WhatsApp yang dimana
Facebook dengan keduanya merilis Instagram for Business dan WhatsApp for
Business. Cocok sekali buat kamu yang lagi giat berbisnis, serius sebagai digital
influencer, dan membangun gerakan yang bermanfaat (bukan hoaks!) untuk
Indonesia yang lebih baik.
Di Facebook Laju Digital hari pertama yang saya ikuti, terdapat
beberapa workshop yang saya ikuti khusus untuk pelaku bisnis seperti
membuat tampilan Facebook Page yang menarik untuk konsumen, memaksimalkan
fitur-fitur super lucu yang ada di Instagram Stories dengan bonus cara membuat
foto instagramable dengan properti yang kelihatan sangat sepele, motif
lantai, agar konsumen tertarik tak hanya follow dan like tapi
juga membeli produk. Workshop yang terakhir untuk pelaku bisnis hari
pertama Facebook Laju Digital adalah WhatsApp for Business yang baru saja rilis
dan pemanfaatannya belum dirasakan banyak pihak. Sesi terakhir terasa sangat
menyenangkan dikarenakan menemukan fitur-fitur yang mempermudah kakak-kakak
admin sebuah bisnis dalam berinteraksi dengan konsumen.
Dikarenakan acara Facebook Laju Digital diikuti oleh ribuan orang
dari beragam latar belakang dan usia, tidak semua orang beruntung bisa mencoba
dua hari acara selama penuh karena banyaknya peminat. Tapi teman-teman tidak
usah khawatir karena pasti ada Facebook Blueprint yang bisa kalian akses selama
ada koneksi internet buat belajar hal yang sama seperti di Facebook Laju
Digital. Tak hanya belajar, para peserta Facebook Laju Digital bisa mendapatkan
stiker dan stempel lucu reaction yang ada di Facebook serta
berkesempatan berfoto dengan properti lucu yang dibuat dari stiker yang ada di
Instagram Stories.
Selang seminggu kemudian, tepatnya tanggal 16 November 2018, saya
berkesempatan hadir di Startup Nation Summit dan Bekraf Festival
yang diadakan hampir berbarengan di Grand City Convex. Untuk kegiatan pertama
pada hari itu Startup Nation Summit sendiri terdapat beberapa sesi yang bisa
diakses oleh masyarakat umum melalui pendaftaran dan tamu undangan. Kegiatan side
track yang diadakan hari itu merupakan kegiatan yang bisa diakses
masyarakat umum melalui Start Surabaya, yang tertarik di bidang startup dan
ingin mempelajari bagaimana Surabaya dapat berkembang sebagai salah satu kota
di Indonesia yang mampu melahirkan startup sukses mencapai panggung
startup global.
Pemerintah Kota Surabaya sendiri telah merilis Start Surabaya,
inkubator startup dengan alumni seperti riliv, dan reblood yang telah dikenal
publik. Di side track yang diadakan dari jam 10.00 sampai 19.00,
terdapat beberapa sesi seperti pengenalan program inkubator startup yang
dirilis oleh pemerintah kota dengan pembicara seperti ibu Tri Rismaharini
(Walikota Surabaya, berbicara mengenai Start Surabaya dan Pahlawan Ekonomi),
bapak Paul Morrisey (Ketua dari Smart Liverpool, berbicara mengenai inkubator
startup milik Liverpool yang menerima startup dari luar kerajaan Inggris untuk
diinkubasi), serta Mumu Makinose (berbicara mengenai Startup Fukuoka,
kesempatan untuk mendirikan startup di Jepang beserta fasilitas yang dapat
dinikmati ketika memulai membangun startup di Fukuoka, Jepang) pada jam 10
pagi. Kemudian acara dilanjutkan dengan menyaksikan live pitching dari 5
finalis yang mengikuti Kamadhaha Hackatchon Pitching. Diskusi panel oleh wakil
walikota Liverpool, bapak Gary Millar, dan rektor ITS, bapak Joni Hermana
mengenai kerjasama dan kolaborasi global dalam membangun startup kreatif dan
teknologi, dimana mengulas bagaimana institusi masing-masing membangun sumber
daya manusia untuk siap dalam persaingan global startup.
Panel diskusi berikutnya sangat seru yang membahas alasan-alasan
untuk berinvestasi di Kota Surabaya bersama Melina Sebastian ( VP of Investment,
Alpha JWC), Dina Kosasih (Platform Manager dari SecondMuse) dan Harun Hajadi
(Ciputra Group). Tidak lupa juga, terdapat panel diskusi yang membahas
bagaimana teknologi dapat menggerakan perubahan sosial dari Ternaknesia dan
Garda Pangan. Bagi yang serius banget menekuni bidang kewirausahaan, workshop
dan business clinic yang diadakan oleh Ir. Alexander Wahyudi, M.M.,
MBA, Maria Yoseva Pujirahayu Sumaji SE., M.M.,MBA, dan Dr. Timotius Febry
Christian,ST.,MT sangat pas dan seru diikuti untuk melihat bagaimana bisnis
yang kita jalani dapat bertahan di era disrupsi.
Setelah side track dari Startup Nation Summit, saya mencoba
berkeliling dan menikmati Bekraf Festival dimana Bekraf tak hanya memamerkan
kinerja dari unit kerja mereka, menampilkan pula para pelaku industri kreatif
dari 16 sub sektor, atraksi kreatif yang dapat dinikmati oleh beragam usia, dan
kelas-kelas mengenai ekonomi kreatif yang bisa diikuti bersama ahlinya. Saya
berkesempatan untuk mengikuti kelas Akatara, sebuah kegiatan pitching
untuk mendapatkan pendanaan film dari BEKRAF agar mampu bersaing di
festival film internasional loh. Kegiatan tersebut sangat membantu filmmaker
dan fund manager dari sebuah produksi film untuk tak hanya
mendapattkan pendanaan, tapi juga memperoleh pelatihan dan fasilitas yang
memungkinkan mereka mengembangkan produksi film tak hanya dari sisi kualitas
tapi juga sumber daya yang membuat film.
3 kegiatan mengenai startup ini sangat seru untuk diikuti dan juga
gratis untuk dinikmati di sela-sela hari yang sibuk. Proses belajar yang tak
melulu di sekolah dan ruang kantor, membuat kegiatan tersebut sangat
menyenangkan karena bisa bertemu dengan beragam orang dari beragam latar
profesi dan industri, melepaskan stress sambil bermain dengan atraksi yang ada
di venue acara, serta bertemu orang-orang penting, mengobrol langsung
dengan mereka dari topik paling ringan yakni makanan hingga topik paling berat,
bidang keahlian mereka. Buat teman-teman yang baru mulai tertarik dengan dunia
startup, bisa mencoba ikut kegiatan serupa secara gratis dengan bergabung ke
komunitas seperti BISMA (aplikasi pelaku industri kreatif yng terdaftar oleh
Bekraf) dan Start Surabaya (mailing list untuk pelaku dan statup enthusiast
di kota Surabaya).
Terimakasih, BEKRAF, telah mempertemukan saya
dengan beragam orang hebat di startup secara keseluruhan dan mempelajari
ilmu-ilmu baru yang bermanfaat bagi perkembangan digital Indonesia dan Kota
Surabaya ke depannya. Kegiatan mengenai ekonomi kreatif mulai kelas
seminar yang isinya 1200 orang hingga kelas kecil berisi 10 orang telah tumbuh
pesat di Surabaya pada rentang 2014-2019. Hal yang sangat menakjubkan karena
antusiasme calon pekerja kreatif, pekerja kreatif, akademisi, perusahaan, dan
investor turut memberikan sinyal positif sebagai tanda-tanda pertumbuhan
kesadaran akan ekonomi kreatif di hadapan publik. Kegiatan dari BEKRAF sendiri
berhasil menumbuhkan kepercayaan anak muda untuk bekerja pada bidang kreatif
dengan belajar melalui workshop, kegiatan mentoring, hingga pitching produk.
Tak hanya anak muda, kalangan orangtua pun terbantu dengan kegiatan BEKRAF
untuk melihat bagaimana pasar berubah setiap saat dan membantu transformasi
karier maupun produk mereka menjadi lebih inovatif. Semoga dengan nama baru,
terdapat semangat baru dalam membantu Indonesia maju ke arah yang lebih baik
melalui kreatifitas tanpa batas.
Terimakasih, BEKRAF. Selamat datang, Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
Hai, teman-teman! Kali ini saya berkesempatan untuk melakukan tapak tilas (duh bahasamu, Kak!), mengenang jasa Badan Ekonomi Kreatif alias BEKRAF untuk kemajuan karier saya pribadi dan kemajuan tempat kerja saya yang terdahulu *uhuk*.
For your information, BEKRAF telah bergabung dengan Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia dengan nama baru (dan juga tampilan lebih fresh) yakni
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Menteri terpilih
memimpin kementerian ini adalah CEO NET TV, Wishnutama Kusubandio dan Wakil
Menterinya, Direktur MNC Group, Angela Tanoesodibjo.
Karenanya di postingan saya kali ini, saya akan mengenang bulan
November 2018 dimana terdapat 3 kegiatan terbesar di bidang ekonomi kreatif
yang saya hadiri sebagai peserta, ketiganya dapat hadir di Surabaya karena
BEKRAF. Beberapa kegiatan saya ikuti dengan rebutan daftar di website kegiatan
tersebut, dan satunya adalah undangan dari penyelenggara yang disebarkan
terbatas untuk kalangan industri. Yuk, mari kita cek!
Paling pertama ada, Facebook Laju Digital yang
diselenggarakan oleh Facebook pada tanggal 8-9 November 2018 di Vasa Hotel.
Facebook Laju Digital merupakan kegiatan workshop dan pengenalan fitur
yang ada pada produk Facebook selama dua hari untuk digital influencer,
pelaku bisnis UMKM, dan social media manager untuk institusi publik dan
komunitas sosial. Kegiatan ini dilakukan Facebook untuk mendorong Indonesia
bergerak menjadi lebih baik dalam perkembangan digital dan mendekatkan
masyarakat Indonesia dengan karyawan Facebook yang berasal dari Indonesia dan
berkantor di Singapura. Facebook Laju Digital sendiri adalah awal untuk memulai
belajar mengenai social media marketing dan movement di Facebook
Blueprint. Eits, apa lagi ini?
Facebook Blueprint merupakan kursus online gratis mandiri yang bisa kita lakukan di waktu luang kita karena bisa dikerjakan sekitaran 15 menit atau kurang mengenai produk Facebook. Apa saja sih produk Facebook?
Selain Facebook, terdapat Instagram dan juga WhatsApp yang dimana
Facebook dengan keduanya merilis Instagram for Business dan WhatsApp for
Business. Cocok sekali buat kamu yang lagi giat berbisnis, serius sebagai digital
influencer, dan membangun gerakan yang bermanfaat (bukan hoaks!) untuk
Indonesia yang lebih baik.
Di Facebook Laju Digital hari pertama yang saya ikuti, terdapat
beberapa workshop yang saya ikuti khusus untuk pelaku bisnis seperti
membuat tampilan Facebook Page yang menarik untuk konsumen, memaksimalkan
fitur-fitur super lucu yang ada di Instagram Stories dengan bonus cara membuat
foto instagramable dengan properti yang kelihatan sangat sepele, motif
lantai, agar konsumen tertarik tak hanya follow dan like tapi
juga membeli produk. Workshop yang terakhir untuk pelaku bisnis hari
pertama Facebook Laju Digital adalah WhatsApp for Business yang baru saja rilis
dan pemanfaatannya belum dirasakan banyak pihak. Sesi terakhir terasa sangat
menyenangkan dikarenakan menemukan fitur-fitur yang mempermudah kakak-kakak
admin sebuah bisnis dalam berinteraksi dengan konsumen.
Dikarenakan acara Facebook Laju Digital diikuti oleh ribuan orang
dari beragam latar belakang dan usia, tidak semua orang beruntung bisa mencoba
dua hari acara selama penuh karena banyaknya peminat. Tapi teman-teman tidak
usah khawatir karena pasti ada Facebook Blueprint yang bisa kalian akses selama
ada koneksi internet buat belajar hal yang sama seperti di Facebook Laju
Digital. Tak hanya belajar, para peserta Facebook Laju Digital bisa mendapatkan
stiker dan stempel lucu reaction yang ada di Facebook serta
berkesempatan berfoto dengan properti lucu yang dibuat dari stiker yang ada di
Instagram Stories.
Selang seminggu kemudian, tepatnya tanggal 16 November 2018, saya
berkesempatan hadir di Startup Nation Summit dan Bekraf Festival
yang diadakan hampir berbarengan di Grand City Convex. Untuk kegiatan pertama
pada hari itu Startup Nation Summit sendiri terdapat beberapa sesi yang bisa
diakses oleh masyarakat umum melalui pendaftaran dan tamu undangan. Kegiatan side
track yang diadakan hari itu merupakan kegiatan yang bisa diakses
masyarakat umum melalui Start Surabaya, yang tertarik di bidang startup dan
ingin mempelajari bagaimana Surabaya dapat berkembang sebagai salah satu kota
di Indonesia yang mampu melahirkan startup sukses mencapai panggung
startup global.
Pemerintah Kota Surabaya sendiri telah merilis Start Surabaya,
inkubator startup dengan alumni seperti riliv, dan reblood yang telah dikenal
publik. Di side track yang diadakan dari jam 10.00 sampai 19.00,
terdapat beberapa sesi seperti pengenalan program inkubator startup yang
dirilis oleh pemerintah kota dengan pembicara seperti ibu Tri Rismaharini
(Walikota Surabaya, berbicara mengenai Start Surabaya dan Pahlawan Ekonomi),
bapak Paul Morrisey (Ketua dari Smart Liverpool, berbicara mengenai inkubator
startup milik Liverpool yang menerima startup dari luar kerajaan Inggris untuk
diinkubasi), serta Mumu Makinose (berbicara mengenai Startup Fukuoka,
kesempatan untuk mendirikan startup di Jepang beserta fasilitas yang dapat
dinikmati ketika memulai membangun startup di Fukuoka, Jepang) pada jam 10
pagi. Kemudian acara dilanjutkan dengan menyaksikan live pitching dari 5
finalis yang mengikuti Kamadhaha Hackatchon Pitching. Diskusi panel oleh wakil
walikota Liverpool, bapak Gary Millar, dan rektor ITS, bapak Joni Hermana
mengenai kerjasama dan kolaborasi global dalam membangun startup kreatif dan
teknologi, dimana mengulas bagaimana institusi masing-masing membangun sumber
daya manusia untuk siap dalam persaingan global startup.
Panel diskusi berikutnya sangat seru yang membahas alasan-alasan
untuk berinvestasi di Kota Surabaya bersama Melina Sebastian ( VP of Investment,
Alpha JWC), Dina Kosasih (Platform Manager dari SecondMuse) dan Harun Hajadi
(Ciputra Group). Tidak lupa juga, terdapat panel diskusi yang membahas
bagaimana teknologi dapat menggerakan perubahan sosial dari Ternaknesia dan
Garda Pangan. Bagi yang serius banget menekuni bidang kewirausahaan, workshop
dan business clinic yang diadakan oleh Ir. Alexander Wahyudi, M.M.,
MBA, Maria Yoseva Pujirahayu Sumaji SE., M.M.,MBA, dan Dr. Timotius Febry
Christian,ST.,MT sangat pas dan seru diikuti untuk melihat bagaimana bisnis
yang kita jalani dapat bertahan di era disrupsi.
Setelah side track dari Startup Nation Summit, saya mencoba
berkeliling dan menikmati Bekraf Festival dimana Bekraf tak hanya memamerkan
kinerja dari unit kerja mereka, menampilkan pula para pelaku industri kreatif
dari 16 sub sektor, atraksi kreatif yang dapat dinikmati oleh beragam usia, dan
kelas-kelas mengenai ekonomi kreatif yang bisa diikuti bersama ahlinya. Saya
berkesempatan untuk mengikuti kelas Akatara, sebuah kegiatan pitching
untuk mendapatkan pendanaan film dari BEKRAF agar mampu bersaing di
festival film internasional loh. Kegiatan tersebut sangat membantu filmmaker
dan fund manager dari sebuah produksi film untuk tak hanya
mendapattkan pendanaan, tapi juga memperoleh pelatihan dan fasilitas yang
memungkinkan mereka mengembangkan produksi film tak hanya dari sisi kualitas
tapi juga sumber daya yang membuat film.
3 kegiatan mengenai startup ini sangat seru untuk diikuti dan juga
gratis untuk dinikmati di sela-sela hari yang sibuk. Proses belajar yang tak
melulu di sekolah dan ruang kantor, membuat kegiatan tersebut sangat
menyenangkan karena bisa bertemu dengan beragam orang dari beragam latar
profesi dan industri, melepaskan stress sambil bermain dengan atraksi yang ada
di venue acara, serta bertemu orang-orang penting, mengobrol langsung
dengan mereka dari topik paling ringan yakni makanan hingga topik paling berat,
bidang keahlian mereka. Buat teman-teman yang baru mulai tertarik dengan dunia
startup, bisa mencoba ikut kegiatan serupa secara gratis dengan bergabung ke
komunitas seperti BISMA (aplikasi pelaku industri kreatif yng terdaftar oleh
Bekraf) dan Start Surabaya (mailing list untuk pelaku dan statup enthusiast
di kota Surabaya).
Sekian hari sebelum berganti, beruntung saya bisa ikut hadir dalam keseruan bekraf festival 2019, hehe
BalasHapus